Contoh Karangan Deskriptif / Deskripsi
JOSEPHINE'S PLACE
Aku memasukki ruangan yang sebelumnya
tidak pernah aku kunjungi. Aku memicingkan mata ku. Ini, bukankah ini ruangan
yang diceritakan oleh Nenek ? Ruangan yang menyimpan sesuatu yang sangat berharga
? Walaupun sebelumnya aku belum pernah datang ke tempat ini, tetapi aku tahu
betul dimana aku berada sekarang karena Nenek menceritakan dengan rinci tentang
ruangan yang sedang aku tempati. Nenek menyebut tempat ini sebagai Josephine’s
Place. Josephine’s Place memiliki ukuran yang sangat luas. 8 x 6 meter
merupakan taksiran yang ada dalam benakku. Disudut ruangan terdapat sebuah
lemari besar yang terbuat dari kayu jati berwarna cokelat tua. Disamping lemari
itu terdapat sebuah meja kecil lengkap dengan kursinya yang juga terbuat dari
kayu jati.
Aku
menajamkan penglihatanku. Ternyata semua yang diceritakan oleh Nenek
benar-benar ada. Ruangan ini menyimpan berbagai lukisan. Josephine’s Place
sudah seperti galeri para maestro terkenal yang ada di dunia saja. Tidak hanya satu atau dua luksian yang terpajang di
dinding ruangan ini. Kalau tidak salah jumlahnya mencapai lima puluh enam
lukisan. Nenek tidak memberitahukannya padaku mengapa diruangan ini begitu
banyak menyimpan lukisan. Tetapi satu yang pasti. Semua lukisan yang ada di
ruangan ini tidak sembarang dipajang. Setiap lukisan yang terpajag di
Josephine’s Place memiliki makna tersendiri. Contohnya saja sebuah lukisan yang
berada dihadapanku. Letaknya dekat dengan pintu masuk ruangan ini. Lukisan ini
beraliran naturalism yang menggambarkan tentang keindahan alam. Pepohonan yang
berada dalam lukisan itu terlihat seperti nyata. Perpaduan warna yang
dihasilkan pun sangat sempurna. Aku yakin yang membuat lukisan ini merupakan
seorang pelukis professional.
Seliain
lukisan itu, aku juga dapat melihat lukisan-lukisan lain yang terpajang dari
berbagai aliran. Tidak hanya aliran seni lukisnya saja yang memperindah lukisan
itu. Tetapi tekhnik melukisnya pun mempengaruhi hasil dari lukisan tersebut.
Walaupun aku tabu terhadap seni lukis, setidaknya aku pernah membacanya dibuku.
Sehingga walaupun aku tidak mengerti setidaknya aku mengetahui. Lukisan-lukisan
yang terpajang di ruangan ini kebanyakan beraliran surealisme dan menggunakan
tekhnik plakat.
Aku
masih menikmati apa yang ada didalam ruangan ini. Sehingga tanpa sadar
pelangkahku sudah menuntun ku pada sebuah lukisan disamping lemari tua. Lukisan
itu menggambarkan seseorang yang sedang menangis diantara derasnya hujan. Aku
tersenyum. Lukisan beraliran ekpresionisme dengan tekhnik melukis pointilis.
Aku tahu betul bagaimana tekhnik melukis pointilis. Butuh kesabaran ekstra
untuk melukis dengan menggunakan tekhnik itu.
Note : Murni buatan saya -_-
Komentar
Posting Komentar